Solusi telat menyiang padi
Penyiangan merupakan salah satu kegiatan penting dalam budidaya padi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman padi untuk mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari.
Idealnya, penyiangan dilakukan pada umur 20-30 hari setelah tanam (HST). Namun, pada kenyataannya, tidak semua petani dapat melakukan penyiangan tepat waktu. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan petani, cuaca yang tidak mendukung, atau keterbatasan tenaga kerja.
Gulma yang tumbuh di sawah dapat menghambat pertumbuhan tanaman padi. Gulma dapat mengambil nutrisi, air, dan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman padi. Akibatnya, tanaman padi akan menjadi kerdil dan produktivitasnya menurun.
Bagi petani yang terlambat melakukan penyiangan, ada solusi yang bisa dilakukan, yaitu dengan menyemprotkan herbisida. Salah satu herbisida yang bisa digunakan adalah Ricebac 400 SC.
Ricebac 400 SC merupakan herbisida pra-tumbuh dan purna-tumbuh yang bersifat sistemik. Herbisida ini dapat mengendalikan berbagai jenis gulma, mulai dari gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, hingga gulma rumput.
Untuk mengendalikan gulma pada pertanaman padi, Ricebac 400 SC disemprotkan dengan dosis 400 ml/ha. Semprotan dilakukan pada umur 20-40 HST, dengan kondisi tanah lembab.
Selain Ricebac 400 SC, petani juga bisa menambahkan Satigold 100 gr/ha. Satigold merupakan zat penghambat pertumbuhan biji gulma. Dengan menambahkan Satigold, biji-biji gulma yang ada di tanah tidak akan berkecambah, sehingga dapat mengurangi serangan gulma di masa mendatang.
Dengan menggunakan Ricebac 400 SC dan Satigold, petani dapat mengendalikan gulma pada pertanaman padinya, meski terlambat melakukan penyiangan. Hal ini dapat meningkatkan hasil panen padi secara signifikan.
Jadi, kalau kamu seorang petani padi yang terlambat melakukan penyiangan, jangan khawatir. Kamu bisa menggunakan Ricebac 400 SC dan Satigold untuk mengendalikan gulma di lahanmu. Dengan begitu, kamu bisa tetap mendapatkan hasil panen yang maksimal.